Mungkin baru belakangan ini saja cantik diakui tak hanya dari fisik. Tapi bagaimana lagi, semua itu sulit diubah lantaran sudah terpatri dalam memori. Manusia diciptakan berbeda-beda. Bahkan anak kembar pun tak 100 persen sama. Ketika media mengonstruksi bahwa cantik hanyalah dilihat dari fisik, maka orang yang tidak memiliki kesamaan dengan orang yang digambarkan cantik pun tidak menganggap dirinya cantik.
Hal ini pun akhirnya membuat para perempuan kurang percaya diri. Tak jarang potensi diri pun akhirnya kurang tergali. Untuk melihat fenomena persepsi cantik ini, lembaga riset independen BMI Research mengadakan survei di Jakarta, Surabaya, dan Medan. Sebanyak 300 orang perempuan dengan rentang umur 18-64 tahun menjadi respondennya.
Hasilnya menemukan, 8 dari 19 perempuan Indonesia merasa puas terhadap penampilan fisik dan wajahnya. Tapi hanya 1 dari 10 orang yang menyebut dirinya cantik. "Perempuan membuat limitasinya sendiri tentang cantik," kata Marketing Director Skin Cleansing and Body Care PT Unilever Indonesia, Eva Arisuci Rudjito, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Data tersebut memang terkesan agak janggal. Cukup banyak perempuan yang puas dengan apa yang sudah ada dalam dirinya tapi hanya satu yang mengakui dirinya cantik. Menurut psikolog Efnie Indrianie, fenomena tersebut bisa terjadi karena budaya di Indonesia sendiri. "Kultur Indonesia budayanya kolektivis. Lebih mementingkan persepsi bersama, mementingkan persepsi orang lain," kata Efnie.
Hal inilah yang dinilai Efnie sebagai penyebab perempuan Indonesia tidak mengakui dirinya cantik. "Seseorang yang mengekspresikan dirinya cantik itu dianggap uncommon," katanya. Padahal, menurut Efnie, di lubuk hati yang paling dalam perempuan Indonesia mengakui kalau dirinya cantik. Tapi sayang tak berani diungkapkan karena takut pendapatnya tak sama dengan orang lain sehingga dianggap besar kepala.
Limitasi tentang cantik yang sudah terpatri di benak masyarakat pun menjadikan seorang perempuan tidak percaya diri menganggap dirinya cantik karena tak memiliki penampilan seperti pemain film, model, atau bintang iklan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar